Sejarah Tim nasional sepak bola Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Tim nasional sepak bola Indonesia
Lambang asosiasi
Pencetak gol terbanyakSoetjipto Soentoro (57)
Kode FIFAIDN
Peringkat FIFA165 5
Peringkat FIFA tertinggi76 (September 1998)
Peringkat FIFA terendah170 (Oktober 2012)
Peringkat Elo143
Peringkat Elo tertinggi35 (November 1969)
Peringkat Elo terendah155 (4 Desember 1995)

Kostum kandang
Kostum tandang
Pertandingan internasional pertama
Bendera Belanda Hindia-Belanda 1–0 Singapura Flag of the British Straits Settlements  (1874-1942).svg
(Batavia, Hindia Belanda; 28 Maret 1921)[1]
 India 3-0 Indonesia 
(New Delhi, India; 4 Maret 1951)[2]
Kemenangan terbesar
 Indonesia 13–1 Filipina 
(Jakarta, Indonesia; 23 Desember 2002)

 Indonesia 12–0 Filipina 
(Seoul, Korea Selatan; 22 September 1972)

 Indonesia 10–1 Republik Cina Bendera Republik Cina
(Kuala Lumpur, Malaysia; 18 Agustus 1968)
Kekalahan terbesar
 Bahrain 10–0 Indonesia 
(Riffa, Bahrain, 29 Februari 2012)
Piala Dunia
Penampilan1 (pertama kali pada 1938)
Hasil terbaikBabak 1 (1938, sebagai Hindia-Belanda)
Piala Asia
Penampilan4 (pertama kali pada 1996)
Hasil terbaikBabak 1 (1996, 2000, 2004, 2007)
Tim nasional sepak bola Indonesia pernah memiliki kebanggaan tersendiri, menjadi tim Asia pertama yang berpartisipasi di Piala Dunia FIFA pada tahun 1938. Saat itu mereka masih membawa nama Hindia Belanda dan kalah 6-0 dari Hongaria, yang hingga kini menjadi satu-satunya pertandingan mereka di turnamen final Piala Dunia. Ironisnya, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak dan memiliki masyarakat dengan minat yang sangat tinggi terhadap olahraga sepak bola, menjadikan sepak bola olahraga terpopuler di Indonesia (selain bulu tangkis), namun Indonesia tidaklah termasuk jajaran tim-tim kuat di Konfederasi Sepak bola Asia.

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Sejarah

Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepak bola berdasarkan suku bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB)yang lalu berganti nama menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) pada tahun 1936 milik bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) milik seseorang yang berketurunan Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia milik bumiputra. Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) sebuah organisasi sepak bola orang-orang Belanda di Hindia Belanda menaruh hormat kepada PSSI lantaran SIVB yang memakai bintang-bintang dari NIVB kalah dengan skor 2-1 melawan VIJ.
NIVU yang semula memandang sebelah mata PSSI akhirnya mengajak bekerjasama. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Gentlemen’s Agreement pada 15 Januari 1937. Pascapersetujuan perjanjian ini, berarti secara de facto dan de jure Belanda mengakui PSSI. Perjanjian itu juga menegaskan bahwa PSSI dan NIVU menjadi pucuk organisasi sepak bola di Hindia Belanda. Salah satu butir di dalam perjanjian itu juga berisi soal tim untuk dikirim ke Piala Dunia, dimana dilakukan pertandingan antara tim bentukan NIVU melawan tim bentukan PSSI sebelum diberangkatkan ke Piala Dunia (semacam seleksi tim). Tapi NIVU melanggar perjanjian dan memberangkatkan tim bentukannya. NIVU melakukan hal tersebut karena tak mau kehilangan muka, sebab PSSI pada masa itu memiliki tim yang kuat. Dalam pertandingan internasional, PSSI membuktikannya. Pada 7 Agustus 1937 tim yang beranggotakan, di antaranya Maladi, Djawad, Moestaram, Sardjan, berhasil menahan imbang 2-2 tim Nan Hwa dari Cina di Gelanggang Union, Semarang. Padahal Nan Hwa pernah menyikat kesebelasan Belanda dengan skor 4-0. Dari sini kedigdayaan tim PSSI mulai kesohor.
Atas tindakan sepihak dari NIVU ini, Soeratin Sosrosoegondo, ketua PSSI yang juga aktivis gerakan nasionalisme Indonesia,sangat geram. Ia menolak memakai nama NIVU. Alasannnya, kalau NIVU diberikan hak, maka komposisi materi pemain akan dipenuhi orang-orang Belanda. Tapi FIFA mengakui NIVU sebagai perwakilan dari Hindia Belanda. Akhirnya PSSI membatalkan secara sepihak perjanjian Gentlemen’s Agreement saat Kongres di Solo pada 1938.
Maka sejarah mencatat mereka yang berangkat ke Piala Dunia Perancis 1938 mayoritas orang Belanda. Mereka yang terpilih untuk berlaga di Perancis, yaitu Bing Mo Heng (kiper), Herman Zommers, Franz Meeng, Isaac Pattiwael, Frans Pede Hukom, Hans Taihattu, Pan Hong Tjien, Jack Sammuels, Suwarte Soedermadji, Anwar Sutan, dan Achmad Nawir (kapten). Mereka diasuh oleh pelatih sekaligus ketua NIVU, Johannes Mastenbroek. Mo Heng, Nawir, Soedarmadji adalah pemain-pemain pribumi yang berhasil memperkuat kesebelasan Hindia Belanda, tetapi bertanding di bawah bendera kerajaan Nederland. [3]

[sunting] Piala Dunia FIFA

Indonesia pada tahun 1938 (di masa penjajahan Belanda) sempat lolos dan ikut bertanding di Piala Dunia 1938. Waktu itu Tim Indonesia di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), peserta dari Asia yang pertama kali lolos ke Piala Dunia. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 1938 hanya terdiri dari 2 negara, Indonesia (Hindia Belanda) dan Jepang karena saat itu dunia sepak bola Asia memang hampir tidak ada. Namun, Indonesia akhirnya lolos ke final Piala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan Cina.
Pemain Hindia Belanda di Piala Dunia 1938, saat melawan Hungaria

[sunting] Pertandingan melawan Hongaria

Pada 5 Juni 1938, sejarah mencatat pembantaian tim Hungaria terhadap Hindia Belanda. Mereka bermain di Stadion Velodrome Municipale, Reims, Perancis. Sekitar 10.000 penonton hadir menyaksikan pertandingan ini. Sebelum bertanding, para pemain mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing. Kesebelasan Hindia Belanda mendengarkan lagu kebangsaan Belanda Het Wilhelmus. Karena perbedaan tinggi tubuh yang begitu mencolok, walikota Reims menyebutnya, "saya seperti melihat 22 atlet Hungaria dikerubungi oleh 11 kurcaci."
Meski strategi tak bisa dibilang buruk, tapi Tim Hindia Belanda tak dapat berbuat banyak. Pada menit ke-13, jala di gawang Mo Heng bergetar oleh tembakan penyerang Hongaria Vilmos Kohut. Lalu hujan gol berlangsung di menit ke-15, 28, dan 35. Babak pertama berakhir 4-0. Nasib Tim Hindia Belanda tamat pada babak kedua, dengan skor akhir 0-6. Pada saat itu Piala Dunia memakai sistem knock-out.
Meskipun kalah telak, surat kabar dalam negeri, Sin Po, memberikan apresiasinya pada terbitan mereka, edisi 7 Juni 1938 dengan menampilkan headline: "Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah".[4]
Setelah penampilan perdana itu, Indonesia tidak pernah lagi masuk babak pertama Piala Dunia FIFA, dengan hasil paling memuaskan adalah Sub Grup III Kualifikasi Piala Dunia FIFA 1986. Ketika itu Indonesia hampir lolos ke Piala Dunia 1986 tetapi Indonesia kalah di partai final kualifikasi melawan Korea Selatan dengan agregat 1-6.

[sunting] Era 1950

Setelah era Perang Dunia kedua, pada tahun 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan mereka pada tanggal 17 Agustus 1945.
Setelah itu, sepak bola Indonesia mengalami kemajuan di Asia. Mereka berhasil lolos ke Olimpiade Melbourne 1956. Indonesia berhasil melaju ke perempat final dan bertemu dengan raksasa dunia ketika itu, Uni Soviet yang ketika itu dikapteni oleh kiper terbaik dunia ketika itu, Lev Yashin. Ketika itu mereka berhasil menahan Uni Soviet 0-0. Namun pada akhirnya Indonesia harus kalah dengan skor 4-0 pada pertandingan kedua. Prestasi ini adalah prestasi tertinggi Indonesia dalam sejarah sepak bola di Indonesia.
Pada tahun 1958, Indonesia juga merasakan hasil terbaik di Kualifikasi Piala Dunia 1958 dimana Indonesia berhasil mengalahkan China pada ronde pertama. Namun mereka menolak untuk bertanding melawan Israel pada ronde kedua dikarenakan alasan politis. Sejak saat itu, Indonesia tidak pernah ikut dalam kualifikasi piala dunia hingga tahun 1970.
Uniknya, setelah bertanding di kualifikasi piala dunia, Indonesia berhasil meraih medali perunggu di Asian Games 1958 setelah pada perebutan tempat ketiga berhasil mengalahkan India 4-1.

[sunting] Era 1960-1970

Pada era ini, lahirlah pesepak bola Indonesia yang terkenal di Asia antara lain Soetjipto Soentoro, Max Timisela, Jacob Sihasale, Kadir, Iswadi Idris, Andjiek Ali Nurdin, Yudo Hadianto, dll. Diantara mereka yang paling fenomenal adalah Soetjipto Soentoro. Ia adalah pemain tersukses di Indonesia dengan membawa Indonesia menjadi raja sepak bola Asia.
Ketika itu Indonesia berhasil menjuarai berbagai turnamen yaitu Turnamen Merdeka 1961, 1962, 1969, Piala Emas Agha Khan 1966, dan Piala Raja 1968. Indonesia juga berhasil meraih medali perak dalam Asian Games 1966.
Bahkan pemain Indonesia ada yang dipanggil AFC untuk menjadi bagian dari skuat Asia All Stars pada tahun 1967-1968. Mereka adalah Soetjipto Soentoro yang bertindak sebagai Penyerang Bayangan sekaligus sebagai kapten, Jacob Sihasale sebagai penyerang tengah, Iswadi Idris bertindak sebagai penyerang sayap kanan, dan Kadir sebagai penyerang sayap kiri. Ketika itu, mereka adalah kuartet tercepat yang pernah dimiliki Indonesia.

[sunting] Era 1970-1990an

Era ini merupakan era dimana sepak bola Indonesia masih menjadi negara terkuat di Asia. Indonesia berhasil menjuarai Piala Pesta Sukan 1972 di Singapura untuk terakhir kali. Namun Indonesia sempat berjaya ketika mereka berhasil mengalahkan tim asal Amerika Latin, Uruguay.
Ketika itu Indonesia berhasil mengalahkan Uruguay dengan skor 2-1. Beruntung ketika itu, Indonesia memiliki pemain yang bertalenta yang sangat mumpuni seperti Ronny Paslah, Sutan Harhara, Ronny Pattinasarany, Risdianto, Andi Lala, Anjas Asmara, Waskito dan pemain bekas angkatan Soetjipto Soentoro.
Setelah itu sepak bola Indonesia berangsur mengalami penurunan. Terakhir mereka menjuarai SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Di kualifikasi Piala Dunia, prestasi terbaik hanya diraih ketika Indonesia berhasil lolos ke putaran final. Namun harus kandas di tangan Korea Selatan dengan agregat 1-6.
Di Asian Games, Indonesia berhasil meraih medali perunggu setelah menembus semifinal tetapi kalah dari Kuwait pada partai perebutan tempat ketiga. Pemain pada masa itu yang terkenal adalah Ricky Yakobi. Tendangannya volinya yang mengejutkan lawan ketika Indonesia melawan Uni Emirat Arab dengan jarak yang cukup jauh di luar kotak penalty.

[sunting] Piala Asia

Di kancah Piala Asia Indonesia pertama kali tampil di putaran final pada tahun 1996 di Uni Emirat Arab (UAE). Indonesia berhasil membuat kejutan di pertandingan pertama dengan berhasil menahan imbang Kuwait 2-2, tetapi akhirnya tersingkir di penyisihan grup setelah kalah 2-4 dari Korea Selatan dan kalah 0-2 dari tuan rumah UAE. Indonesia meraih kemenangan pertama pada tahun 2004 di China setelah menaklukkan Qatar 2-1. Yang kedua diraih ketika mengalahkan Bahrain dengan skor yang sama tahun 2007, saat menjadi tuan rumah turnamen bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

[sunting] Piala AFF

Di kancah Asia Tenggara sekalipun, Indonesia belum pernah berhasil menjadi juara Piala AFF (dulu disebut Piala Tiger) dan hanya menjadi salah satu tim unggulan. Prestasi tertinggi Indonesia hanyalah tempat kedua pada tahun 2000, 2002, dan 2004, dan 2010 (dan menjadikan Indonesia negara terbanyak peraih runner-up dari seluruh negara peserta Piala AFF). Di ajang SEA Games pun Indonesia jarang meraih medali emas, yang terakhir diraih tahun 1991.

[sunting] Kostum

Kostum tim nasional Indonesia tidak hanya merah-putih sebab ada juga putih-putih, biru-putih, dan hijau-putih. Menurut Bob Hippy, yang ikut memperkuat timnas sejak tahun 1962 hingga 1974, kostum Indonesia dengan warna selain merah-putih itu muncul ketika PSSI mempersiapkan dua tim untuk Asian Games IV-1962, Jakarta.
Saat itu ada dua tim yang diasuh pelatih asal Yugoslavia, Toni Pogacnic, yakni PSSI Banteng dan PSSI Garuda. Yang Banteng, yang terdiri dari pemain senior saat itu, seperti M. Zaelan, Djamiat Dalhar, dan Tan Liong Houw, selain menggunakan kostum merah-putih juga punya kostum hijau-putih. Sedangkan tim Garuda, yang antara lain diperkuat Omo, Anjik Ali Nurdin, dan Ipong Silalahi juga dilengkapi kostum biru-putih. Tetapi, setelah terungkap kasus suap yang dikenal dengan "Skandal Senayan", sebelum Asian Games IV-1962, pengurus PSSI hanya membuat satu timnas. Itu sebabnya, di Asian Games IV-1962, PSSI sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa karena kemudian kedua tim itu dirombak. Selanjutnya digunakan tim campuran di Asian Games.
Mulyadi (Fan Tek Fong), asisten pelatih klub UMS, yang memperkuat timnas mulai tahun 1964 hingga 1972, menjelaskan bahwa setelah dari era Asian Games, sepanjang perjalanan timnas hingga tahun 1970-an, PSSI hanya mengenal kostum merah-putih dan putih-putih. Begitu juga ketika timnas melakukan perjalanan untuk bertanding di sejumlah negara di Eropa pada tahun 1965. Saat itu setiap kali bermain, tim nasional hanya menggunakan merah-putih dan putih-putih dengan gambar Garuda yang besar di bagian dada hingga ke perut. Seragam hijau-putih kembali digunakan saat mempersiapkan kesebelasan pra-Olimpiade 1976, dan kemudian digunakan pada arena SEA Games 1981 Manila. "Begitu juga ketika Indonesia bermain di Thailand, di mana saat itu Indonesia menjadi runner-up Piala Raja 1981," kata Ronny Pattinasarani yang memperkuat PSSI tahun 1970-1985.
Di Piala Asia 2007 yang digelar mulai 8 Juli hingga Minggu 29 Juli, Nike juga telah mendesain kostum tim nasional Indonesia, tetapi kali ini bukan hijau-putih, melainkan putih-hijau. Tentu tetap dengan detail yang sama, seperti Garuda yang selalu bertengger di dada.
Dan pada kostum Timnas Indonesia terakhir yang dibuat Nike pada 2010 untuk Piala Suzuki AFF 2010, motif baru kembali diperkenalkan. Pada kostum ini, terdapat Burung Garuda besar yang membentang hampir di seluruh bagian depan kostum yang tidak berwarna tetapi memiliki garis-garis yang memiliki warna hitam cenderung abu-abu. Sementara pada kostum kedua yang berwarna Putih-Hijau, terdapat motif yang sama, tetapi garis-garis pada burung Garuda berwarna abu-abu muda.

[sunting] Rekor turnamen

[sunting] Rekor penampilan di Piala Dunia FIFA

Rekor Penampilan di Piala Dunia FIFA
Tuan Rumah / TahunHasilPosisiMSKGMGK
Bendera Uruguay 1930Tidak Ikut------
Bendera Italia 1934Tidak Ikut------
Bendera Perancis 1938Babak 1 (sebagai Hindia Belanda)1400106
Bendera Brasil 1950Mengundurkan diri------
Bendera Swiss 1954Tidak Ikut------
Bendera Swedia 1958Mengundurkan diri selama kualifikasi------
Bendera Chili 1962Mengundurkan diri------
Bendera Inggris 1966Tidak Ikut------
Bendera Meksiko 1970Tidak Ikut------
Bendera Jerman Barat 1974Tidak lolos kualifikasi Asia------
Bendera Argentina 1978Tidak lolos kualifikasi Asia------
Bendera Spanyol 1982Tidak lolos kualifikasi Asia------
Bendera Meksiko 1986Tidak lolos kualifikasi Asia------
Bendera Italia 1990Tidak lolos kualifikasi Asia------
Bendera Amerika Serikat 1994Tidak lolos kualifikasi Asia------
Bendera Perancis 1998Tidak lolos kualifikasi Asia------
Bendera Korea Selatan Bendera Jepang 2002Tidak lolos kualifikasi Asia------
Bendera Jerman 2006Tidak lolos kualifikasi Asia------
Bendera Afrika Selatan 2010Tidak lolos kualifikasi Asia------
Bendera Brasil 2014Tidak lolos kualifikasi. Asia------
Bendera Rusia 2018Belum Diselenggarakan





Bendera Qatar 2022Belum Diselenggarakan





Total1/19Round 100106
Sejarah final Piala Dunia FIFA 1938
TahunBabakNilaiHasil
1938Babak 1 Hindia-Belanda 0 – 6  HongariaKalah

[sunting] Rekor penampilan di Piala Asia AFC

TahunHasilPoinMSKGMGK
Bendera Hong Kong 1956Tidak ikut------
Bendera Korea Selatan 1960Tidak ikut------
Bendera Israel 1964Tidak ikut------
Bendera Iran 1968Tidak lolos kualifikasi------
Bendera Kuwait 1972Tidak lolos kualifikasi------
Bendera Singapura 1976Tidak lolos kualifikasi------
Bendera Qatar 1980Tidak lolos kualifikasi------
Bendera Uni Emirat Arab 1984Tidak lolos kualifikasi------
Bendera Lebanon 1988Tidak lolos kualifikasi------
Bendera Jepang 1992Tidak lolos kualifikasi------
Bendera Uni Emirat Arab 1996Babak 1301248
Bendera Lebanon 2000Babak 1301207
Bendera Republik Rakyat Cina 2004Babak 1310239
Bendera IndonesiaBendera MalaysiaBendera ThailandBendera Vietnam 2007Babak 1310234
Bendera Qatar 2011Tidak lolos kualifikasi------
Total
Terbaik: Babak 1
122281028

[sunting] Rekor penampilan di Kejuaraan Sepak Bola ASEAN

Kompetisi ini dulu dikenal sebagai Tiger Cup
Kejuaraan Sepak Bola ASEAN
TahunBabakMainMSKGMGK
Bendera Singapura 1996
Juara keempat
6
3
1
2
18
9
Bendera Vietnam 1998
Juara ketiga
5
2
1
2
15
10
Bendera Thailand 2000
Runner-Up
5
3
0
2
13
10
Bendera Indonesia Bendera Singapura 2002
Runner-Up
6
3
3
0
22
7
Bendera Malaysia Bendera Vietnam 2004
Runner-Up
8
4
1
3
24
8
Bendera Singapura Bendera Thailand 2007
Babak grup
3
1
2
0
6
4
Bendera Indonesia Bendera Thailand 2008
Semi Final
5
2
0
3
8
5
Bendera Indonesia Bendera Vietnam 2010
Runner-Up
7
6
0
1
17
6
Total
Terbaik: Runner-Up
45
24
8
13
123
59

[sunting] Hasil pertandingan

Di bawah ini adalah hasil seluruh pertandingan sepakbola yang dijalankan timnas Indonesia terhadap negara yang terdaftar di FIFA.[5][6]

[sunting] Staff Kepelatihan

[sunting] Staff Kepelatihan Saat ini

ManajerBendera Indonesia Ramadhan Pohan
Pelatih KepalaBendera Indonesia Nil Maizar
Asisten Pelatih 1Bendera Indonesia Fabio Oliveira
Pelatih KiperBendera Indonesia Haryanto
Pelatih Fitness (Consultant)Bendera Belanda Raymond Verheijen
PhysioterapisBendera Indonesia Mathias Ibo
Pelatih Kepala U-23Bendera Indonesia Aji Santoso
Asisten Pelatih U-23Bendera Indonesia Aji Santoso
Pelatih Kepala U-19Bendera Uruguay Cesar Payovich
Asisten Pelatih U-19Bendera Uruguay Jorge Anon

[sunting] Daftar Pelatih Tim Nasional Indonesia

PeriodeAsal NegaraNama Pelatih
1938Bendera Belanda BelandaJohannes Christoffel van Mastenbroek
1951-1953Bendera Singapura SingapuraChoo Seng Quee
1954-1964Bendera Yugoslavia YugoslaviaAntun Pogačnik
1966-1970Bendera Indonesia IndonesiaE.A. Mangindaan
1970Bendera Indonesia IndonesiaEndang Witarsa
1971-1972Bendera Turki TurkiYusuf Balik
1972-1974Bendera Indonesia IndonesiaSuwardi Arland
1974Bendera Indonesia IndonesiaDjamiat Dalhar
1974-1975Bendera Indonesia IndonesiaAang Witarsa
1975-1976Bendera Belanda BelandaWiel Coerver
1976-1978Bendera Indonesia IndonesiaSuwardi Arland
1978-1979Bendera Belanda BelandaFrans Van Balkom
1979-1980Bendera Polandia PolandiaMarek Janota
1980-1981Bendera Jerman JermanBernd Fischer
1981-1982Bendera Indonesia IndonesiaHarry Tjong
1982-1983Bendera Indonesia IndonesiaSinyo Aliandoe
1983-1984Bendera Indonesia IndonesiaM. Basri, Iswadi Idris dan Abdul Kadir
1985-1987Bendera Indonesia IndonesiaBertje Matulapelwa
1987Bendera Indonesia IndonesiaSinyo Aliandoe
1987-1991Bendera Rusia RusiaAnatoli Polosin
1991-1993Bendera Yugoslavia YugoslaviaIvan Toplak
1993-1995Bendera Italia ItaliaRomano Mattè
1995-1996Bendera Indonesia IndonesiaDanurwindo
1996-1997Bendera Belanda BelandaHenk Wullems
1998Bendera Indonesia IndonesiaRusdy Bahalwan
1999Bendera Jerman JermanBernard Schumm
1999-2000Bendera Indonesia IndonesiaNandar Iskandar
2000-2001Bendera Indonesia IndonesiaBenny Dollo
2002-2004Bendera Bulgaria BulgariaIvan Venkov Kolev
2004-2007Bendera Inggris InggrisPeter Withe
2007Bendera Bulgaria BulgariaIvan Venkov Kolev
2008-2010Bendera Indonesia IndonesiaBenny Dollo
2010-2011Bendera Austria AustriaAlfred Riedl
2011-2012Bendera Belanda BelandaWim Rijsbergen
2012Bendera Indonesia IndonesiaAji Santoso
2012-Bendera Indonesia IndonesiaNil Maizar

[sunting] Pemain Tim Nasional Indonesia

[sunting] Skuat

Daftar nama pemain berikut adalah para pemain yang dipanggil untuk pertandingan persahabatan menghadapi Timor Leste pada 14 November 2012 di Jakarta, Indonesia.
Jumlah penampilan dan gol akurat per 14 November 2012, setelah pertandingan menghadapi Timor Leste.
#Pos.PemainTanggal lahir (Umur)PenampilanGolKlub
12GKWahyu Tri Nugroho27 Juli 1986 (umur 26)10Bendera Indonesia Persiba Bantul
22GKEndra Prasetya1 Mei 1981 (umur 31)40Bendera Indonesia Persebaya 1927

2DFHandi Ramdhan24 Juni 1983 (umur 29)70Bendera Indonesia Persija Jakarta (IPL)
4DFNovan Setyo Sasongko26 November 1989 (umur 22)70Bendera Indonesia Semen Padang
5DFNopendi15 November 1986 (umur 26)50Bendera Indonesia Persiba Bantul
6DFFachrudin Aryanto19 Februari 1989 (umur 23)20Bendera Indonesia PSS Sleman
13DFWahyu Wijiastanto (v-c)31 Mei 1986 (umur 26)90Bendera Indonesia Semen Padang
18DFValentino Telaubun21 November 1984 (umur 28)20Bendera Indonesia Bontang

3MFRaphael Maitimo17 Maret 1984 (umur 28)00Bendera Belanda Capelle
7MFMuhammad Taufiq29 November 1986 (umur 25)70Bendera Indonesia Persebaya 1927
8MFElie Aiboy (c)20 April 1979 (umur 33)478Bendera Indonesia Semen Padang
14MFRasyid Bakri17 Januari 1991 (umur 21)30Bendera Indonesia PSM Makassar
21MFAndik Vermansyah23 November 1991 (umur 21)20Bendera Indonesia Persebaya 1927
26MFVendry Mofu10 September 1989 (umur 23)51Bendera Indonesia Semen Padang
28MFOktovianus Maniani27 Oktober 1990 (umur 22)203Unattached
31MFArthur Irawan3 Maret 1993 (umur 19)10Bendera Spanyol Espanyol B
33MFTonnie Cusell4 Februari 1983 (umur 29)10Bendera Belanda GVVV

9FWSamsul Arif14 Januari 1985 (umur 27)80Unattached
10FWIrfan Bachdim11 Agustus 1988 (umur 24)206Bendera Indonesia Persema Malang
20FWBambang Pamungkas10 Juni 1980 (umur 32)8438Bendera Indonesia Persija Jakarta
25FWCornelius Geddy25 Juni 1986 (umur 26)10Bendera Indonesia Persija Jakarta (IPL)
29FWMuhammad Rahmat28 Mei 1988 (umur 24)40Bendera Indonesia PSM Makassar
34FWJhon van Beukering29 September 1983 (umur 29)10Bendera Belanda Presikhaaf

[sunting] Baru dipanggil

Berikut merupakan para pemain yang juga dipanggil ke dalam skuat Indonesia dalam dua belas bulan terakhir dan masih dapat berpartisipasi untuk seleksi.
#Pos.PemainTanggal lahir (Umur)PenampilanGolKlub
GKSyamsidar15 Juli 1982 (umur 30)40Unattachedv  Vietnam, 16 Oktober 2012
GKMarkus Haris Maulana14 Maret 1981 (umur 31)380Bendera Indonesia PSMS Medan (IPL)v  Filipina, 5 Juni 2012
GKJandia Eka Putra14 Juli 1987 (umur 25)00Bendera Indonesia Semen PadangPiala Internasional Palestina 2012
GKAndi Muhammad Guntur31 Oktober 1990 (umur 22)10Bendera Indonesia PSM Makassarv  Bahrain, 29 Februari 2012

DFHengky Ardiles20 Mei 1981 (umur 31)50Bendera Indonesia Semen Padangv  Vietnam, 16 Oktober 2012
DFDiego Michiels8 Agustus 1990 (umur 22)20Bendera Indonesia Persija Jakarta (IPL)v  Vietnam, 16 Oktober 2012
DFRusdiansyah14 Agustus 1985 (umur 27)00Bendera Indonesia Persis Solo (LPIS)v  Vietnam, 15 September 2012
DFSatrio Syam1 Oktober 1986 (umur 26)10Bendera Indonesia PSM Makassarv  Filipina, 5 June 2012
DFAbdul Rahman14 Mei 1988 (umur 24)10Bendera Indonesia Sriwijayav  Bahrain, 29 Februari 2012
DFGunawan Dwi Cahyo20 April 1989 (umur 23)10Bendera Indonesia Arema Indonesia (IPL)v  Bahrain, 29 Februari 2012
DFRasul Zainuddin10 Desember 1990 (umur 21)00Bendera Indonesia PSM Makassarv  Bahrain, 29 Februari 2012
DFSigit Meiko Susanto25 Mei 1990 (umur 22)00Bendera Indonesia Persibo Bojonegorov  Bahrain, 29 Februari 2012

MFHendra Bayauw23 Maret 1993 (umur 19)52Bendera Indonesia Semen Padangv  Vietnam, 16 Oktober 2012
MFJajang Paliama6 Juni 1984 (umur 28)30Bendera Indonesia Semen Padangv  Vietnam, 16 Oktober 2012
MFLucky Wahyu1 April 1990 (umur 22)10Bendera Indonesia Persija Jakarta (IPL)v  Filipina, 5 Juni 2012
MFRusdi Malawat20 September 1988 (umur 24)10Bendera Indonesia Persija Jakarta (IPL)v  Filipina, 5 Juni 2012
MFSlamet Nurcahyo11 Juli 1983 (umur 29)20Bendera Indonesia Persiba BantulPiala Internasional Palestina 2012
MFAbdul Musawir18 Mei 1984 (umur 28)00Bendera Indonesia Persiraja Banda AcehPiala Internasional Palestina 2012
MFKim Jeffrey Kurniawan23 Maret 1990 (umur 22)00Bendera Indonesia Persema MalangPiala Internasional Palestina 2012
MFAditya Putra Dewa11 Juni 1990 (umur 22)10Bendera Indonesia PSM Makassarv  Bahrain, 29 Februari 2012
MFRendy Irawan26 April 1987 (umur 25)10Bendera Indonesia Persebaya 1927v  Bahrain, 29 Februari 2012
MFRicky Ohorella31 Desember 1990 (umur 21)10Bendera Indonesia Semen Padangv  Bahrain, 29 Februari 2012
MFAbdul Abanda Rahman20 Februari 1990 (umur 22)00Bendera Indonesia Madiun Putrav  Bahrain, 29 Februari 2012

FWM. Nur Iskandar7 Desember 1986 (umur 25)40Bendera Indonesia Semen Padangv  Vietnam, 16 Oktober 2012
FWTitus Bonai4 Maret 1989 (umur 23)40Bendera Indonesia Semen Padangv  Vietnam, 15 September 2012
FWYosua Pahabol7 November 1993 (umur 19)00Bendera Indonesia Semen Padangv  Vietnam, 15 September 2012
FWPatrich Wanggai27 Juni 1988 (umur 24)11Bendera Indonesia Persipura Jayapurav  Filipina, 5 Juni 2012
FWFerdinand Sinaga18 September 1988 (umur 24)40Bendera Indonesia Persisam Putra Samarindav  Bahrain, 29 Februari 2012
|}

[sunting] Daftar Pemain Dalam Proses Naturalisasi

[sunting] Pemain Terkenal

[sunting] Penampilan Terbanyak

#PemainKarierPenampilanGol
1Bambang Pamungkas1999–sekarang7736
2Soetjipto Soentoro1965-19706857
3Ponaryo Astaman2003–2010612
4Kurniawan Dwi Yulianto1995–20056031
=Hendro Kartiko1996–2011570
6Bima Sakti1995–20015611
7Widodo C Putro1991–19995515
8Robby Darwis1987–1997536
=Ismed Sofyan2000-2009533
=Agung Setyabudi1993–2004531
* Bambang Pamungkas caps (gol) 88 (42) termasuk pertandingan non-FIFA (etc. melawan Klub dan Timnas U-23).

[sunting] Pencetak gol terbanyak

#NamaKarierGol (penampilan)Rata/Pertandingan
1Soetjipto Soentoro1965–197057 (68)0.49
2Bambang Pamungkas1999–sekarang36 (77)0.47
3Kurniawan Dwi Yulianto1995–200531 (60)0.52
4Rocky Putiray1991–200417 (41)0.41
5Budi Sudarsono2001–200916 (46)0.35
6Widodo C. Putro1991–199915 (55)0.27
7Fachry Husaini1988–199713 (42)0.31
=Uston Nawawi1997–200413 (43)0.30
=Ilham Jayakesuma2004–200713 (18)0.72
10Zaenal Arif2002–200712 (22)0.55
11Bima Sakti1995–200111 (56)0.2
* Bambang Pamungkas caps (gol) 88 (42) termasuk pertandingan non-FIFA (etc. melawan Klub dan Timnas U-23).

[sunting] Kapten

PemainPeriode
Soetjipto Soentoro1965-1970
Iswadi Idris1970-1971
Anwar Ujang1971-1974
Iswadi Idris1974-1980
Ronny Pattinasarany1980-1985
Herry Kiswanto1985–1987
Ricky Yacobi1987–1990
Ferril Raymond Hattu1991–1992
Robby Darwis1993–1995
Sudirman1996
Robby Darwis1997
Aji Santoso1998–2000
Bima Sakti2001
Agung Setyabudi2002-2004
Ponaryo Astaman2004-2008
Charis Yulianto2008–2010
Firman Utina2010–2011
Bambang Pamungkas2011–2012
Syamsidar2012
Elie Aiboy2012-sekarang

[sunting] Rekor Turnamen

[sunting] Referensi

  1. ^ Data pertandingan Indonesia di RSSF
  2. ^ Data pertandingan Indonesia di RSSF
  3. ^ Mimpi Manis Piala Dunia 1938, Kompasiana.com
  4. ^ Kisah Indonesia di Piala Dunia, Vivanews.com
  5. ^ "Fixtures Results". FIFA. http://www.fifa.com/associations/association=idn/fixturesresults/gender=m/index.html#. Diakses pada 5 Desember 2010. 
  6. ^ "Head-to-Head Search". FIFA. http://www.fifa.com/worldfootball/statisticsandrecords/headtohead/team1=idn/team2=aus/index.html. Diakses pa

0 komentar:

Posting Komentar